Kutai Timur, – Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan daerah, Himpunan Mahasiswa Agribisnis (HIMAGRI) STIPER Kutai Timur menginisiasi Dialog Perekonomian Daerah bertajuk “Peluang Pengembangan Agroindustri untuk Meningkatkan Perekonomian Daerah”, Kamis (23/5/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa, pemerintah, dan pelaku usaha untuk memperkuat sinergi dalam mengembangkan potensi agroindustri sebagai tulang punggung ekonomi lokal.
Ketua HIMAGRI, Yogi Oktanis, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar forum ini dapat membuka wawasan dan membangkitkan semangat pemuda, khususnya mahasiswa, untuk lebih aktif berkontribusi di sektor pertanian.
“Harapan kami melalui kegiatan ini, kiranya dapat membuka pola pikir dan memberikan peluang bagi pemuda, khususnya mahasiswa Kutai Timur, agar mampu bersaing dan berinovasi dalam dunia pertanian,” ujarnya.
Wakil Ketua I Bidang Kemahasiswaan STIPER, Kahar, turut mengapresiasi inisiatif mahasiswa dalam menggelar kegiatan tersebut. Ia menilai dialog seperti ini penting sebagai ruang kontribusi mahasiswa terhadap pembangunan daerah.
“Saya mengapresiasi terselenggaranya Dialog Perekonomian Daerah ini. Harapannya, mahasiswa Kutai Timur dapat terus mendorong lahirnya gagasan serta aksi nyata dalam mengembangkan perekonomian berbasis potensi lokal,” katanya.
Dialog ini juga dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi, yang sekaligus membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pengembangan agroindustri dari hulu ke hilir dan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor tersebut.
“Tadi saya sampaikan, ada banyak acara hari ini, tapi tidak ada yang lebih penting dari kegiatan ini. Dialog ini sangat penting untuk kita semua,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa agroindustri tidak hanya soal hasil pertanian, tetapi juga bagaimana mengelola rantai pasok dari proses produksi hingga ke tangan konsumen.
“Sering kali orang hanya fokus ke hasil akhir. Padahal, agroindustri itu menyangkut seluruh proses dari bercocok tanam, panen, hingga pengolahan dan distribusi. Di sinilah peran pemerintah untuk memfasilitasi dan mendatangkan investor,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal kolaboratif antara mahasiswa, akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha dalam memajukan agroindustri dan perekonomian daerah secara berkelanjutan.






































